Friday, 27 November 2015
Monday, 23 November 2015
Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Masa Daulah Umayyah
1. Dinasti Bani Umayyah di Damaskus (661-750M)
Daulah Umayyah berdiri selama 90 tahun (40 – 132 H / 661 – 750 M). Pendirinya
bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Daulah Umayyah menjadikan
Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Kalian pasti tahu bahwa saat ini
Damaskus menjadi ibukota negara Suriah.
Sebagai pendiri Daulah Umayyah, Muawiyah bin Abi Sufyan sekaligus menjadi
Khalifah pertama. Adapun secara lengkap para khalifah Bani Umayyah sebagai
berikut:
a. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), tahun 660 -680 M. (41-61 H )
b. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), tahun 680-683 M. (61-64 H)
c. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), tahun 683-684 M. (64-65 H)
d. Marwan bin Hakam (Marwan I), tahun 684-685 M. (65-66 H)
e. Abdul Malik bin Marwan, tahun 685-705 M. (66-86 H)
f. Al-Walid bin ‘Abdul Malik (al-Walid I), tahun 705-715 M. (86-97 H)
g. Sulaiman bin ‘Abdul Malik, tahun 715-717 M. (97-99 H)
h. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (‘Umar II), tahun 717-720M. (99-102 H)
i. Yazid bin ‘Abdul Malik (Yazid II), tahun 720-724 M. (102-106 H)
j. Hisyam bin ‘Abdul Malik, tahun 724-743 M. (106-126 H)
k. Walid bin Yazid (al-Walid III), tahun 743-744 M. (126-127 H)
l. Yazid bin Walid (Yazid III), tahun 744 M. (127 H)
m. Ibrahim bin al-Walid, tahun 744 M. (127 H)
n. Marwan bin Muhammad (Marwan II al-Himar), tahun 745-750 M. (127-133
H)
Pada saat Daulah Umayyah diperintah oleh al-Walid bin Abdul Malik, keadaan
negara sangat tenteram, makmur, dan tertib. Umat Islam merasa nyaman dan hidup
bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalankurang lebih sepuluh tahun itu
tercatat suatu perluasan wilayah dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya,
benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M.
Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukkan, Tariq bin Ziyad,
pemimpin pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara
Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang
dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).
Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi daerah
perluasan selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dapat dikuasai dengan cepat.
Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevilla, Elvira dan Toledo.
Di zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perluasan wilayah dilakukan ke Perancis
melalui pegunungan Pirenia. Misi ini dipimpin oleh Abdurrahman bin Abdullah
al-Ghafiqi. Dengan keberhasilan perluasan wilayah ke beberapa daerah, baik di
timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul
sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria,
Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah
yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia
Tengah.
Di samping perluasan wilayah Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam
pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos
dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan
peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan
bersenjata dan mencetak mata uang.
Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri. Qadi
adalah seorang spesialis di bidang kehakiman.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di
daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada
tahun 659 M dengan memakai katakata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul Malik bin
Marwan juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahandan
memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Keberhasilan ini dilanjutkan oleh puteranya al-Walid bin Abdul Malik (705-715
M) meningkatkan pembangunan, di antaranya membangun pantipanti untuk orang
cacat dan pekerjanya digaji oleh negara secara tetap.
Ia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan
daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid
yang megah. Selain kemajuan dalam bidang pemerintahan, ilmu pengetahuan juga dikembangkan
pada masa itu. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut meliputi:
a.
Ilmu agama,
seperti: al-Qur’ān, Hadis, dan fiqih. Proses pembukuan
b.
hadis terjadi pada
masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz sejak saat itulah
c.
hadis mengalami
perkembangan pesat.
d.
Ilmu sejarah dan
geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang
e.
perjalanan hidup,
kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah al-Jurhumi
f.
berhasil menulis
berbagai peristiwa sejarah.
g.
Ilmu pengetahuan
bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari
h.
bahasa, nahwu, saraf, dan lain-lain.
i.
Bidang ilmu
filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari
j.
bangsa asing,
seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung, dan
k.
ilmu yang
berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
2. Dinasti Bani Umayyah di Andalusia (756 M – 1031 M)
Kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus berakhir pada tahun 750 M, kekhalifahan
pindah ke tangan Bani Abbasiyah. Namun, salah satu penerus Bani Umayyah yang
bernama Abdurrahman ad-Dakhil dapat meloloskan diri pada tahun 755 M. Ia dapat
lolos dari kejaran pasukan Bani Abbasiyah dan masuk ke Andalusia (Spanyol). Di
Spanyol sebagian besar umat Islam di sana masih setia dengan Bani Umayyah. Ia
kemudian mendirikan pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir
(pemimpin) dengan pusat kekuasaan di Cordoba.
Adapun amir-amir Bani Umayyah yang memerintah di Andalusia (Spanyol)
sebagai berikut:
a.
Abdurrahman
ad-Dakhil (Abdurrahman I), tahun 756-788 M.
b.
Hisyam bin
Abdurrahman (Hisyam I), tahun 788-796 M.
c.
Al-Hakam bin Hisyam
(al-Hakam I) , tahun 796-822 M.
d.
Abdurrahman
al-Ausat (Abdurrahman II) , tahun 822-852 M.
e.
Muhammad bin
Abdurrahman (Muhammad I) , tahun 852-886 M.
f.
Munzir bin
Muhammad, tahun 886-888 M.
g.
Abdullah bin
Muhammad, tahun 888-912 M.
h.
Abdurrahman
an-Nasir (Abdurrahman III) , tahun 912-961 M.
i.
Hakam al-Muntasir
(al-Hakam II) , tahun 961-976 M.
j.
Hisyam II, tahun
976-1009 M.
k.
Muhammad II, tahun
1009-1010 M.
l.
Sulaiman, tahun
1013-1016 M.
m.
Abdurrahman IV,
tahun 1016-1018 M.
n.
Abdurrahman V,
tahun 1018-1023 M.
o.
Muhammad III, tahun
1023-1025 M.
p.
Hisyam III, tahun
1027-1031 M.
Pada masa pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol), Cordoba
menjadi pusat berkembangnya ilmu pengetahuan. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan terjadi pada masa pemerintahan amir yang ke-8 yakni Abdurrahman
an-Nasir dan amir yang ke-9 yakni Hakam al-Muntasir.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Kota Cordoba ditandai dengan
adanya Universitas Cordoba. Universitas ini memiliki perpustakaan dengan
koleksi buku mencapai 400.000 judul. Pada masa kejayaannya Cordoba memiliki 491
masjid dan 900 pemandian umum. Karena air di kota ini tidak layak minum,
pemerintah memiiki inisiatif untuk membangun instalasi air minum dari
pegunungan sepanjang 80 km. Tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan di Cordoba
membuat berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka membuat kehidupan lebih
sejahtera dan nyaman. Didirikannya masjid-masjid yang megah dan indah
menunjukkan bahwa pada saat itu kesadaran untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan
juga sangat tinggi.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kemajuan yang sangat berarti. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Ilmu Kimia
Di antara ahli kimia
ketika itu adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas yang mengembangakan ilmu kimia
murni dan kimia terapan. Ilmu kimia murni maupun kimia terapan adalah dasar
bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.
b. Kedokteran
Di antara ahli
kedokteran ketika itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Ia dikenal sebagai ahli
bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di
dunia Barat dikenal dengan Abulcasis. Karyanya berjudul al-Ta¡rif li man ‘Ajaza
‘an al-Ta’līf, yang pada abad XII telah
diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M),
Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M). Buku tersebut menjadi rujukan di
universitas-universitas di Eropa.
c. Sejarah.
1) Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, salah satu bukunya berjudulal-Tarikh.
Ia meninggal pada tahun 852 M.
2) Abu Bakar Muhammad bin Umar, dikenal dengan Ibnu Quthiyah. Karya
bukunya berjudul Tarikh Iftitah al-Andalus.
3) Hayyan bin Khallaf bin Hayyan, karyanya al-Muqtabis fi Tarikh Rija
al Andalus dan al-Matin.
d. Bahasa dan
sastra
Di antara tokoh
terkenal bidang sastra ketika itu adalah :
1) Ali al-Qali, karyanya al-Amali dan al-Nawadir, wafat pada tahun 696
M.
2) Abu Bakar Muhammad Ibn Umar. Di samping terkenal sebagai ahli sejarah,
ia adalah seorang ahli bahasa Arab, nahwu, penyair, dan sastrawan. Ia menulis
buku dengan judul al-Af’al dan Fa’alta wa Af’alat. Ia meninggal pada tahun 977
M.
3) Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karya prosa diberi nama
al-‘Aqd al-Farid. Ia meninggal tahun 940 M.
4) Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Lahir di Cordova pada tahun 382 H/992
M dan wafat pada tahun 1035 M. Karyanya dalam bentuk prosa adalah Risalah al
-awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa A£ar al-Syakk dan Hanut ‘Athar.
4.
Pertumbuhan Kebudayaan
Selain ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayah juga berhasilmengembangkan
bidang lainnya, yaitu :
a. Arsitektur
Perkembangan di bidang arsitektur ini terlihat dari bangunanbangunan artistik
serta masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi kota
modern. Mereka memadukan gaya Persia dengan nuansa Islam yang kental di setiap
sudut bangunannya. Pada masa Walid dibangun juga sebuah masjid agung yang
terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus yang diarsiteki oleh Abu Ubaidah bin
Jarrah serta dibangunnya sebuah kota baru yaitu kota Kairawan oleh Uqbah bin
Nafi.
b. Organisasi militer
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini militer dikelompokkan menjadi
3 angkatan yaitu angkatan darat (al-jund), angkatan
laut (albahiriyah) dan angkatan kepolisian.
c. Perdagangan
Setelah Bani Umayah berhasil menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan
menjadi semakin lancar. Ibu Kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan
dagang yang ramai dan makmur, begitu pula Kota Aden.
d. Kerajinan
Ketika Khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras
(semacam bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah
dan para pembesar pemerintahan. Sumber :
" Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti"
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2014
Setelah membaca silahkan klik Tautan Berikut ini : Soal Ulangan Harian.
Monday, 8 June 2015
DAFTAR SISWA YANG HARUS MEMENUHI NILAI YANG TERLEWAT
PEMBERITAHUAN !!!
Kepada Siswa Siswi SMPN 6 Karawang BaratKelas 8 B - 8 I Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 ;
Diharapkan segera melengkapi nilai-nilai yang terlewat agar terpenuhinya nilai PAI. Ditunggu sampai hari Kamis, 11 Juni 2015.
Adapun nama-nama siswa yang harus memenuhi sebagai berikut :
Bagi Siswa yang tercantum namanya harap menyelesaikan tugasnya sesegera mungkin.
Subscribe to:
Posts (Atom)