Pengertian mad menurut bahasa adalah panjang. Adapun di
dalam ilmu tajwid, mad digunakan sebagai istilah yang berarti bacaan yang harus
dibaca panjang berdasarkan syarat dan ketentuan yang tertentu.
Huruf mad ada tiga, yaitu
1. alif
(ا) bertemu huruf yang sebelumnya berharakat fathah.
2. ya’
(ي)
sukun bertemu huruf yang sebelumnya berharakat kasrah.
3. wawu (و)
sukun bertemu huruf yang sebelumnya berharakat dammah.
Menurut jenisnya, hukum bacaan mad terbagi menjadi 2, yaitu mad tabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad yang bercabang).
Adapun untuk cabang-cabang bacaan mad terdiri dari 14
cabang.
1. Mad Tabi’i
Mad tabi’i disebut mad juga asli, yaitu memanjangkan bacaan
huruf-huruf Al-Qur’an satu alif atau dua harakat. Apabila membaca Al-Qur’an satu
harakat berarti pendek, maka selebihnya adalah bacaan Mad. Mad menurut aslinya adalah bacaan yang melebihi
satu harakat dari bacaan yang pendek.
2. Mad Far’i
Mad Far’i
adalahhuruf mad yang berubah hukum bacaannya disebabkan oleh hamzah, sukun, waqaf, tasydid
atau sebab lainnya.
- Mad far’i yang terjadi dengan sebab hamzah ( ء ), yaitu mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad badal dan mad silah tawilah.
- Mad far’i yang terjadi dengan sebab sukun (ـــــْـــ), yaitu mad lazim harfi musabba’ mukhaffaf, mad lazim harfi mukhaffaf, dan mad lazim harfi kilmi mukhaffaf.
- Mad far’i yang terjadi dengan sebab waqaf, yaitu mad arid lis-sukun, mad iwad, dan mad layyin
- Mad far’i yang terjadi dengan sebab tasydid ( ـــّــ ), yaitu mad lazim harfi musabba’ musaqqal, mad lazim kilmi musaqqal, mad tamkin, dan mad farqi
- Mad far’i yang terjadi dengan sebab lain yang berfungsi untuk membedakan bacaan yang harus dibaca panjang atau pendek, yaitu mad silah qasirah. Panjangnya 2 sampai 6 harakat.
Mad terbagi menjadi dua, yaitu mad Tabi'i
(Asli) dan mad Far'i (bercabang/ modifikasi : pen). Penjelasan tentang Mad Tabi'ie telah
dimuat dalam posting sebelumnya. Sekarang adalah penjelasan tentang pembagian
Mad-mad yang termasuk ke dalam mad far’i. Mad far'ie (bercabang)
terbagi menjadi
1. Mad Wajib Muttasil
Mad wajib muttasil terjadi
apabila ada Mad Thobi'i yang bertemu bertemu dengan huruf hamzah dalam
satu kata. Panjang bacaannya antara lima - enam harakat.
2. Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil yaitu mad
tabi’i yang bertemu dengan hamzah, tetapi tidak dalam satu kata. Panjang
bacaannya adalah enam harakat seperti mad wajib muttasil, namun dapat juga
disamakan dengan panjang mad tabi’i yaitu dua harakat. Jadi panjang bacaan
untuk mad jaiz munfasil adalah 2 - 5 harakat.
3. Mad Layin
Apabila ada salah satu huruf
Al-Qur’an berharakat fathah bertemu dengan huruf wawu sukun atau ya’ sukun dan
diwaqafkan maka disebut bacaan mad layyin.
4. Mad Arid lis-sukun
Apabila ada mad tabi’i atau mad layyin bertemu
huruf yang diwaqafkan, maka hukum bacaannya adalah mad arid lissukun. Panjang
bacaannya ada tiga macam, yaitu dibaca dua harakat, empat harakat maupun enam
harakat.
5. Mad Iwad
Apabila ada huruf hijaiyah yang
berharakat fathah tanwin ( ـــًــ ) yang dibaca waqaf (berhenti). Panjang bacaannya adalah dua
harakat
Apabila ada salah satu huruf
Al-Qur’an berharakat fathah bertemu dengan huruf wawu sukun atau ya’ sukun dan
diwaqafkan maka disebut bacaan mad layyin.
Untuk ta’ marbutah yang
berharakat fathah tanwin ( ةً ) jika diwaqafkan tidak dibaca sebagai mad iwad, namun
dibaca ha’ mati (h).
6. Mad badal (pengganti)
Apabila ada huruf hamzah
berharakat fathah, kasrah maupun dammah bertemu dengan huruf hamzah yang
berharakat sukun, maka huruf hamzah yang berharakat sukun diganti dengan huruf
berikut.
huruf alif, jika didahului dengan
hamzah berharakat fathah.
5. Mad Lazim Musaqqal Kilmi
Apabila ada mad tabi’i yang
bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kalimat, maka hukum
bacaannya harus dipanjangkan enam harakat.
6. Mad Lazim Musaqqal Harfi
Apabila ada surah di dalam
Al-Qur’an yang pada permulaan surahnya diawali dengan huruf yang dibaca seperti
nama hurufnya, karena huruf tersebut tidak berharakat. Adapun huruf-huruf
tersebut adalah ن
ق ص
ع س ل ك م yang
disingkat نَقَصَ عَسَلُكُمْ Panjang bacaannya adalah enam
harakat.
7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Apabila ada mad badal yang
diikuti dengan huruf hijaiyah berharakat sukun dalam satu kalimat, maka harus
dibaca sepanjang enam harakat. Untuk mad Lazim ini di dalam Al-Qur’an
hanya terdapat satu lafal yaitu pada surah Yunus ayat 51 dan 91.
8. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Apabila ada huruf-huruf di
permulaan surah yang berharakat fathah panjang hukum bacaannnya adalah mad
lazim mukhaffaf harfi. Huruf-huruf tersebut adalah ه ر
ح ي ط
9. Mad Silah
Mad silah terbagi menjadi dua, yaitu mad silah
qasirah dan mad silah tawilah.
a. Mad silah qasirah adalah apabila ada kata ganti (dhamir) ha’ yang
didahului dengan huruf berharakat. Dhamir ha’ ini dibaca sepanjang 2 harakat.
b. Mad silah tawilah terjadi jika mad
silah qasirah tersebut bertemu dengan hamzah. Panjang bacaannya boleh dua
harakat maupun enam harakat.
10. Mad Tamkin
Apabila ada huruf ya’ bertasydid
bertemu dengan ya’ sukun, maka bacaan madnya ditempatkan pada tasydid. Adapun
panjang bacaannya adalah 2 harakat.
11. Mad Farqi
Mad farqi adalah bacaan panjang
untuk membedakan bentuk pertanyaan. Hamzah berharakat fathah yang dibaca
panjang menandakan bahwa itu adalah bentuk pertanyaan. Di dalam Al-Qur’an hanya
ada pada empat ayat, yaitu Al-An’am [6]: 143 - 144, Yunus [10]: 59, dan An-Naml
[27]: 59.
No comments:
Post a Comment